ACARA IV
JARINGAN TUMBUHAN
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum : Mengetahui sistem jaringan yang menyusun tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
- Hari, tanggal praktikum : Senin, 15 November 2010
3. Tempat praktikum : Laboratorium Botani FKIP Universitas Mataram
B. Landasan Teori
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Sering sekali dijumpai adanya kelompok sel yang secara kesatuan (= unit) tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel misalnya, seperti yang terdapat pada ganggang spirogyra dan volvox (Mochamad Nasir, 1993:24).
Pertumbuhan jaringan tumbuhan dimulai dari memberan sel yang dibentuk oleh protoplasma. Mula-mula sel tersebut memiliki dinding primitif (sangat tipis) kemudian dengan penambahan zat-zat lain akan berlangsung penebalan-penebalan sehingga terbentuknya dinding primer. Hal ini berlangsung seiring dengan terbentuknya penebalan sekunder dan tersier. Bagian tengah dari dinidng primer yang telah menebal disebut lamela tengah (Henny Riandari. 2007:35)
Jaringan tumbuhan menyusun tubuh tumbuhan dengan susunan tertentu yang disebut sistem jaringan. Pada tumbuhan, terdiri dari tiga sistem jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. Sistem jaringan pelindung, sistem jaringan dasar, dan sistem jaringan jaringan pembuluh (Begot Santoso. 2005:43).
C. Alat dan Bahan
- Alat
- Mikroskop
- Silet
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Pipet tetes
- Bahan
- Preparat awetan maserasi kayu Pinus mercusi
- Penampang bujur tangensia epidermis batang Saccharum officinarum
- Air
- Preparat awetan Ricinus communis
D. Cara Kerja
- Preparat I : Awetan meserasi kayu Pinus mercusi
a. Mengambil awetan mesarasi Pinus mercusi
b. Mengiris awetan mesarasi Pinus mercusi
c. Mengusahakan irisan setipis mungkin
d. Meletakkan di atas gelas benda
e. Menutupnya dengan kaca penutup
f. Mengamati dengan mikroskop perbesaran kuat
g. Mencatat hasil pengamatan
- Preparat II : Penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum offisinarum.
a. Mengiris penampang tangensial epidermis
b. Menambahkan irisan penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum offisinarum dengan air.
c. Meletakkannya di atas gelas benda
d. Menutupnya dengan gelas penutup
e. Mengamati dengan mikroskop cahaya perbesaran kuat
f. Menggambar hasil pengamatan
g. Memberikan keterangan pada gambar
- Preparat II : Awetan Ricinus communis
a. Mengamati awetan Ricinus communis
b. Mengiris awetan Ricinus communis
c. Meletakkan irisan di atas gelas benda
d. Menutup dengan kaca penutup
e. Mengamati dengan mikroskop monokuler cahaya perbesaran kuat
f. Menggambar hasil pengamatan
g. Memberikan keterangan pada gambar.
E. Hasil Pengamatan
- Gambar Pinus mercusi
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Noktah
Perbesaran 15 x 4
Pembanding
Keterangan :
I. Trachea
II. Tracheidha
III. Serabut xilem
IV. Parenkim kayu
1. Perforasi
2. Noktah
3. Dinding sel
4. Lumen
- Gambar epidermis batang Saccharum officinarum
Keterangan :
1. Sel panjang
2. Sel gabus
3. Sel silika
Perbesaran 10 x 15
Gambar pembanding
Keterangan
1. Sel panjang
2. Sel gabus
3. Sel silika
Sumber : Sumarjan. 2007. Asistensi Biologi Umum
- Gambar Richinus Comunis
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Tracea
3. Traceidha
Perbesaran 10 x 10
Gambar pembanding
Keterangan :
1. Floem
2. Unsur trakea
3. Serat xylem
Sumber : Sumardi. 1993 : 81
F. Pembasahan
Jaringan adalah sekolompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Pada tumbuhan, terdiri dari tiga sistem jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. Sistem jaringan tumbuhan terdiri dari sistem jaringan dasar, sistem jaringan pelindung dan sistem jaringan pembuluh.
Pengamatan pertama adalah mengamati preparat awetan mesarasi kayu Pinus mercusii. Mula-mula mengiris awetan mesarasi kayu Pinus mercusii setipis mungkin agar memudahkan dalam proses pengamatan, kemudian meletakkannya di atas gelas genda dan menutupnya dengan kaca penutup. Mengamati preparat dengan mikroskop cahaya, mengawali dengan perbesaran lemah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan perbesaran kuat, terakhir mencatat hasil pengamatan Pinus mercusii terlihat noktah dan dinding selnya.
Pengamatan kedua adalah mengamati penampang bujur tangensial epidermis Saccharum offisinarum. Pertama mengiris penampang tangensial epidermis Saccharum offisinarum secara membujur. Kemudian meletakkan irisan preparat di atas gelas benda dan menutupnya dengan kaca penutup. Mengamati preparat dengan mikroskop cahaya harus dengan perbesaran kuat, kemudian menggambar dan memberikan keterangan pada gambar tersebut terdiri dari sel panjang, sel gabus dan tracheida.
Hasil pengamatan yang ketiga adalah pengamatan terhadap preparat awetan Ricinus communis. Berbentuk seperti silinder berongga dengan segmen (sekat-sekat) pada ruasnya. Preparat awetan Ricinus communis ini terdiri atas dinding sel, trachea dan tracheidha. Trachea berbentuk tabung, mengalami perforasi, dinding selnya tebal, terdapat noktah dan ukuran selnya paling besar dibandingkan sel yang lainnya. Tracheidha kedua ujungnya meruncing, dindingnya tebal terdapat noktah dan kadang nampak adanya lumen. Sedangkan dinding sel sendiri letaknya paling luar diantara sel-sel yang lainnya. Fungsi dinding sel adalah melindungi sel-sel yang letaknya berada di dalam agar terhindar dari kekeringan dan kerusakan.
G. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan antara lain :
a. Mesarasi kayu Pinus mercusi tersusun atas noktah dan dinding sel
b. Penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum officinarum tersusun atas dinding sel panjang, sel gabus dan tracheidha
c. Ricinus communis tersusun atas dinding sel, trachea, tracheidha.
- Saran
a. Dateng lebih cepat dikit dong !
boleh minta gambar pembandingnya gak kak..???
BalasHapusgambarnya kok ngak bisa kelihatan?
BalasHapus