Kamis, 07 Juli 2011

Map Need for speed 2












Jaringan Tumbuhan


ACARA IV
JARINGAN TUMBUHAN

A.    Pelaksanaan Praktikum
1.       Tujuan Praktikum             : Mengetahui sistem jaringan yang menyusun tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
  1. Hari, tanggal praktikum    : Senin, 15 November 2010
3.      Tempat praktikum             : Laboratorium Botani FKIP Universitas Mataram

B.     Landasan Teori
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Sering sekali dijumpai adanya kelompok sel yang secara kesatuan (= unit) tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel misalnya, seperti yang terdapat pada ganggang spirogyra dan volvox (Mochamad Nasir, 1993:24).
Pertumbuhan jaringan tumbuhan dimulai dari memberan sel yang dibentuk oleh protoplasma. Mula-mula sel tersebut memiliki dinding primitif (sangat tipis) kemudian dengan penambahan zat-zat lain akan berlangsung penebalan-penebalan sehingga terbentuknya dinding primer. Hal ini berlangsung seiring dengan terbentuknya penebalan sekunder dan tersier. Bagian tengah dari dinidng primer yang telah menebal disebut lamela tengah (Henny Riandari. 2007:35)
Jaringan tumbuhan menyusun tubuh tumbuhan dengan susunan tertentu yang disebut sistem jaringan. Pada tumbuhan, terdiri dari tiga sistem jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. Sistem jaringan pelindung, sistem jaringan dasar, dan sistem jaringan jaringan pembuluh (Begot Santoso. 2005:43).


C.    Alat dan Bahan
  1. Alat
-          Mikroskop
-          Silet
-          Kaca benda
-          Kaca penutup
-          Pipet tetes
  1. Bahan
-          Preparat awetan maserasi kayu Pinus mercusi
-          Penampang bujur tangensia epidermis batang Saccharum officinarum
-          Air
-          Preparat awetan Ricinus communis
D.    Cara Kerja
  1. Preparat I : Awetan meserasi kayu Pinus mercusi
a.       Mengambil awetan mesarasi Pinus mercusi
b.      Mengiris awetan mesarasi Pinus mercusi
c.       Mengusahakan irisan setipis mungkin
d.      Meletakkan di atas gelas benda
e.       Menutupnya dengan kaca penutup
f.       Mengamati dengan mikroskop perbesaran kuat
g.      Mencatat hasil pengamatan
  1. Preparat II : Penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum offisinarum.
a.       Mengiris penampang tangensial epidermis
b.      Menambahkan irisan penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum offisinarum dengan air.
c.       Meletakkannya di atas gelas benda
d.      Menutupnya dengan gelas penutup
e.       Mengamati dengan mikroskop cahaya perbesaran kuat
f.       Menggambar hasil pengamatan
g.      Memberikan keterangan pada gambar
  1. Preparat II : Awetan Ricinus communis
a.       Mengamati awetan Ricinus communis
b.      Mengiris awetan Ricinus communis
c.       Meletakkan irisan di atas gelas benda
d.      Menutup dengan kaca penutup
e.       Mengamati dengan mikroskop monokuler cahaya perbesaran kuat
f.       Menggambar hasil pengamatan
g.      Memberikan keterangan pada gambar.

E.     Hasil Pengamatan
  1. Gambar Pinus mercusi
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Noktah


Perbesaran 15 x 4


Pembanding
Keterangan :
I.          Trachea
II.       Tracheidha
III.    Serabut xilem
IV.    Parenkim kayu
1.      Perforasi
2.      Noktah
3.      Dinding sel
4.      Lumen


  1. Gambar epidermis batang Saccharum officinarum


 

Keterangan :
1.      Sel panjang
2.      Sel gabus
3.      Sel silika


Perbesaran 10 x 15
Gambar pembanding
Keterangan
1.      Sel panjang
2.      Sel gabus
3.      Sel silika
Sumber : Sumarjan. 2007. Asistensi Biologi Umum

  1. Gambar Richinus Comunis
Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Tracea
3.      Traceidha

Perbesaran 10 x 10






Gambar pembanding
Keterangan :
1.      Floem
2.      Unsur trakea
3.      Serat xylem

Sumber : Sumardi. 1993 : 81



F.     Pembasahan
Jaringan adalah sekolompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Pada tumbuhan, terdiri dari tiga sistem jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. Sistem jaringan tumbuhan terdiri dari sistem jaringan dasar, sistem jaringan pelindung dan sistem jaringan pembuluh.
Pengamatan pertama adalah mengamati preparat awetan mesarasi kayu Pinus mercusii. Mula-mula mengiris awetan mesarasi kayu Pinus mercusii setipis mungkin agar memudahkan dalam proses pengamatan, kemudian meletakkannya di atas gelas genda dan menutupnya dengan kaca penutup. Mengamati preparat dengan mikroskop cahaya, mengawali dengan perbesaran lemah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan perbesaran kuat, terakhir mencatat hasil pengamatan Pinus mercusii terlihat noktah dan dinding selnya.
Pengamatan kedua adalah mengamati penampang bujur tangensial epidermis Saccharum offisinarum. Pertama mengiris penampang tangensial epidermis Saccharum offisinarum secara membujur. Kemudian meletakkan irisan preparat di atas gelas benda dan menutupnya dengan kaca penutup. Mengamati preparat dengan mikroskop cahaya harus dengan perbesaran kuat, kemudian menggambar dan memberikan keterangan pada gambar tersebut terdiri dari sel panjang, sel gabus dan tracheida.
Hasil pengamatan yang ketiga adalah pengamatan terhadap preparat awetan Ricinus communis. Berbentuk seperti silinder berongga dengan segmen (sekat-sekat) pada ruasnya. Preparat awetan Ricinus communis ini terdiri atas dinding sel, trachea dan tracheidha. Trachea berbentuk tabung, mengalami perforasi, dinding selnya tebal, terdapat noktah dan ukuran selnya paling besar dibandingkan sel yang lainnya. Tracheidha kedua ujungnya meruncing, dindingnya tebal terdapat noktah dan kadang nampak adanya lumen. Sedangkan dinding sel sendiri letaknya paling luar diantara sel-sel yang lainnya. Fungsi dinding sel adalah melindungi sel-sel yang letaknya berada di dalam agar terhindar dari kekeringan dan kerusakan.

G.    Kesimpulan dan Saran
  1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan antara lain :
a.      Mesarasi kayu Pinus mercusi tersusun atas noktah dan dinding sel
b.     Penampang bujur tangensial epidermis batang Saccharum officinarum tersusun atas dinding sel panjang, sel gabus dan tracheidha
c.      Ricinus communis tersusun atas dinding sel, trachea, tracheidha.

  1. Saran
a.     Dateng lebih cepat dikit dong !



ACARA III
STRUKTUR SEL TUMBUHAN


A.    Pelaksana Praktikum
1.  Tujuan Praktikum              : Mengamati bagian-bagian baik yang merupakan bagian protoplasma, anatara lain kloroplas, nukleus, amilius, aleuron, sitoplasma dan kristal Ca. aksalat.
2.  Hari, tanggal praktikum    : Senin, 08 November 2010
3.  tempat praktikum              : Laboratorium Botani FKIP Universitas
Mataram.

B.     Landasan Teori
      Tahukah anda bahwa tubuh mahluk hidup didunia ini tersusun dari sel? lalu apakah sel itu. Istilah sel diberikan dari oleh seorang ilmuan dari inggris yang hidup pada abad ke-17. sel berasal dari bahasa latin yaitu cellula, artinya suatu bilik kecil. Sel adalah satuan terkecil dari mahluk hidup. Ukurannya sangat kecil dan dapat dilihat langsung oleh mata. Apakah kalian juga tersusun dari sel? Tentu saja iya, pada dasarnya kita tersusun oleh banyak sel atau multiseluler, disamping itu ada pula mahluk hidup yang tersusun dari sel atau uniseluler (Reni Sukmanwani, 2007 : 6).
Ilmu yang memperlajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup terdiri atas sel, dapat berupa organisme tunggal (uniseluler) atau banyak. Setiap sel merupakan unit fungsional dan struktur dari bentuk merupakan unit terkecil (Issirep sumardi, 199 : 8).
Ultrastrukturadalah struktur yang nampak dengan menggunakan ME (Mikroskop Elektron). Dengan mengamati sel secara ultrastruktur dapatlah dibedakan berbagai macam organel (organ sel) yang dikandungnya (Wilyden Yatim, 2003 :1).


C.    Alat dan Bahan
  1. Alat
-          Cawan petri
-          Penusuk 
-          Sama
  1. Bahan
-          Umbi lapis (baibus) Allium Cepa
-          Tuber  Solanum Tuberosom
-          Tangkai Manihos Utilisima
-          Aquadest

D.    Cara Kerja
Nukleus     :
1.      Preparat 1        : Selaput bagia dalam umbi lapis (bulbus) alium cepa va
ascalonicum (segar).
a.   Mengambil dengan menggunakan pinset.
b.  Meleetekkan pada gelas benda tetesi dengan air secukupnya. Selanjutnya tutup dengan penutup (deck glass) secara hati (bila perlu dengan bentuan jarum preparat) agar tidak terjadi gelembung udara didalamnya.
c.   Mengamati dibawah mikroskop, mula-mula menggunakan pembesaran lemah baru kemudian kuat.  Apabila anti (nukleus) dan anak inti (nukleus0 belum terlihat maka ditambahkan 1K1.
d.  Menggambar (1-2) sel dan memberikan keterangannya.

Amelium :
2.      Preparat II : tuber Solanum Tuberosom dalam air.
a.   Menusukkan berulang-ulang ujung jarum preparat kedalam tuber kentang.
b.  Memeras dan meneteskan pada gelas benda.
c.   Menambahkan air dan tubuh dengan gelas penutup (deck glass) secara hati-hati (bila perlu dengan menggunakan jarum preparat)
d.  Menggunakan pembesaran kuat dan menggambar bentuk amilum yang tunggal, majemuk dan setengah majemuk.
e.   Menjelaskan dengan membubuhkan larutan JKJ.
f.   Menjelaskan apa yang terjadi!

3.      Preparat III     :
a.   Mengiris secaara melintang gabus batang tanaman mnihot utilisina dengan pisau silet yang tajam.
b.  Memungkinkan irisan tesebut setipis mungkin.
c.   Meletekkan irisan diatas gelas benda.
d.   Meneteskan air secukupnya dan menutupnya dengan gelas penutup.
e.   Mengamati preparat/sediakan dengan pembesaan kuat, kemudian menggambar beberapa sel (2-3), serta lengkapi dengan keterangan.

E.     Hasil Pengamatan
  1. Gamabar ubi lapis (baibus) Allium Cepa









Keteranagan :

1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel 













 Gambar pembanding


 








Keteranagan :
1.   Dinding sel
2.   Sitoplasma
3.   Pigmen
4.   Nukleus
5.   Nukleus (2)/binukleoni
6.   Vakuola




  1. Gambar Solanum Tuberosom


 






Keteranagan :
1.   Hilus
2.   Lamela


Perbesaran 10x10






Gambar pembanding


 







Keteranagan :
1.   Dinding sel
2.   Sitoplasma
3.   Inti sel 











  1. Gambar tangkai Manihot Utillisima


 








Keteranagan :
1.    Dinding sel
2.    Ruang sel
3.    Ruang antar sel 


Perbesaran 10x10



Gambar pembanding

 








Keteranagan :
1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
3.      Inti sel 






































F.  Pembahasan
Struktur sel tumbuhan yang msmasih hidup disusun oleh dinding sel dan membran plasma atau membran sel. Fungsi dinding sel antara lain : memberi perlindungan terhadap isi sel, menentukan bentuk sel, penghantar inplus dan makanan.
Dari hasil pengamatan tangkai manihot utillisima terlihat bhwa sel berbentuk seperti persegi dan memiliki beberapa cabang. Sel yang diamati tersebut empulur. Sel itu bersifat mati, sebab yang tampak hanyalah dinding sel, tanda ada protoplasma. Bagian tengah sel kosong dan diantara sel-sel tersebut terdapat ruang antar sel. Oleh karena itu empulus bersifat pegas, fungsi sel tersebut sebagai pengisi.
Dari hasil pengamatan kedua ubi lapis (baibus) Allium Cepa ada beberapa organisme dalam selnya yang mengandung dua inti (paramecium), bahkan sel-sel tertentu seperti serbuk sari/polem mempunyai inti vegetatif dan inti generatif.
Selanjutnya hasil pengamatan yang ketiga tuber Solanum Tuberosom terlihat bhwa sel terbentuk seperti kelopak bunga. Pada tuber kentang butir amilumnya termasuk tipe ekstenris dan berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga (tunggal, majemuk dan 1/2  majemuk). Hilus merupakan titik awal terbentuknya amilium, sedang adanya lamela yang nampak berlapis disebabkan perbedaan kadar air pada setiap lapisan butir amilium perbedaan kadar air pada setiap lapisan butir amilium yang ditambah JKJ akan berwarna biru/ungu.








G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkam, antara lain:
a.    Struktur sel tumbuhan yang masih hidup disusun oleh dinding sel dan membran plasma atau membran sel.
b.   Sel tumbuhan memiliki banyak bentuk/bebrfariasi tetapi struktur selnya sama.
c.    Sel tangkai Manihot Utilissima memiliki bentuk yang hampir sama dengan sel Allium Cepa, hanya saja sel ini tidak memiliki inti sel tetapi memiliki kristas Ca. oksalat.
d.   Sel umbi lapis Allium memiliki bentuk yang teratur, dimana sel ini terdiri atas dinding sel, sitoplasma, dan nukleus.
e.    Sel tuber Solanum Tuberosom memiliki bentuk yang tidak sedikit berbeda dengan sel Allium Cepa, sel ini terdiri atas hilum/hilus dan lamela.